Tujuan pendidikan

TUJUAN PENDIDIKAN
(Menurut Tokoh Pendidikan; Ki Hajar Dewantara, KH. Hasyim Asy’ari, Ibnu Khaldun, John Dewey, dan lengeveld)

Moh Fahrizal Hanifi
MohFahrizalHanifi23@gmail.com
Institut Agama Islam Negeri Madura

Abstrak
Pendidikan merupakan suatu sistem yang terbangun dari beberapa komponen pendidikan yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa kegagalan dan keberhasilan yang dialami oleh seseorang tergantung pada apa yang mereka dapatkan melalui persekolahan. Mereka lupa bahwa pendidikan tidak hanya persekolahan saja, namun melainkan banyak faktor yang ikut menentukan kegagalan dan keberhasilan dari diri seseorang, seperti tujuan pendidikan, pendidik, anak didik, lingkungan pendidikan, dan alat pendidikan. Keberhasilan dan kegagalan seseorang tidak hanya melalui pendidikan di sekolah, tetapi sangat di tentukan oleh kerjasama antara faktor-faktor itu.
KATA KUNCI: Tujuan Pendidikan, dan Pendapat Para Ahli
PENDAHULUAN
Pendidikan dalam arti sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang di berikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia lebih menjadi dewasa juga. Selanjutnya pendidikan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok maupun organisasi orang lain agar orang yang di berikan pendidikan tersebut bisa menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
PEMBAHASAN
Pendidikan memiliki tujuan, yang mana tujuan tersebut ialah sasaran kemana pendidikan tersebut akan diarahkan. Sasaran yang ingin dicapai melalui pendidikan memiliki ruang lingkup sama dengan fungsi pendidikan. Wujud tujuan pendidikan dapat berupa pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. Sehingga tujuan pendidikan bisa dimaknakan sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran dan kepentingannya yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan, baik di jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Ahli lain menyebut tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.
Para ahli memiliki rumusan tujuan pendidikan yang berbeda satu sama lain. Masing-masing menekankan pada orientasi tertentu dalam perumusan tujuan pendidikan. Hal ini menandakan bahwa rumusan tujuan pendidikan mengarah pada orientasi yang bervariasi sebagaimana variasi di dalam perumusannya. Beberapa rumusan dari para ahli mengenai tujuan pendidikan tersebut telah di paparkan Sutari Imam Barnadib (1995) sebagai berikut:
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan nasional telah banyak berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia dalam perkembangan di era colonial rakyat Indonesia di dalam pendidikan dikesampingkan atau tidak adil. Oleh karena itu beliau menggagas konsep pendidikan dan mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang diperuntukan bagi masyarakat pribumi, agar masyarakat pribumi dapat mengeyam pendidikan walaupun dalam kepungan penjajah kolonial dan dapat berkontribusi bagi baiknya pendidikan di Indonesia.
Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan adalah tercapainya kesempurnaan hidup pada diri anak didik. Atau bisa dikatakan penguasaan diri, sebab disinilah pendidikan memanusiakan manusia (humanisasi). Penguasaan diri adalah langkah yang dituju untuk tercapainya pendidikan memanusiakan manusia. Ketika peserta didik mampu menguasai dirinya, maka mereka akan mampu menentukan sikapnya. Dengan demikian akan tumbuh sikap yang mandiri dan dewasa.

KH. Hasyim Asy’ari
KH. Hasyim Asy’ari merupakan tokoh pejuang dan Ulama sekaligus pendidik yang luar biasa, beliau mendidik anak didiknya dengan ajaran yang lemah lembut di bawah naungan pondok pesantren TEBU IRENG yang didirikan oleh beliau, dimasa penjajahan belanda dan jepang beliau berjuang keras terhadap pendidikan terutama pendidikan agama islam.
Menurut KH. Hasyim Asy’ari tujuan pendidikan adalah untuk membentuk masyarakat yang beretika tinggi (akhlaqul karimah). Rumusan ini secara implicit dapat terbaca dari beberapa hadits dan pendapat ulama’ yang dikutipnya. Dalam kitab Adab al-‘Alim wal al-Muta’allim, KH.Hasyim Asy’ari menyebutkan tujuan pendidikan yang pertama, membentuk insan paripurna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan yang kedua adalah membentuk insan paripurna yang mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Kalau dikaji, tujuan pendidikan yang dikemukakan adalah untuk mencapai derajat Ulama’ dan derajat insane yang paling utama (khair al- bariyah) dan bisa beramal dengan yang di peroleh serta mencapai ridla Allah.

Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun adalah satu dari sekian banyak pemikir islam yang dikenal di dunia islam. Berkat buah pikirnya yang dipaparkan dalam kitab mukaddimah sebagai karya monumentalnya mengangkat nama dan martabatnya di dunia keilmuan, sehingga pemikir-pemikir barat mengagumi sebagai seorang tokoh yang paling besar dalam ilmu-ilmu masyarakat. Oleh karenanya, ia layak mendapatkan perhatian dari tiap-tiap orang yang menaruh minat terhadap ilmu-ilmu itu.
Menurut Ibnu Khaldun tujuan pendidikan adalah mentransformasikan nilai-nilai yang diperoleh dari pengalaman untuk dapat mempertahankan eksistensi manusia dalam peradaban masyarakat dan mencapai kebahagiaan ukhrawi tanpa mengesampingkan kebahagiaan duniawi. Artinya tujuan pendidikan menurut beliau harus berorientasi pada keseimbangan anatara kehidupan duniawi dan ukhrawi.
John dewey
Menurut John Dewey bahwa setiap tujuan pendidikan adalah usaha atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan lain yang lebih tinggi. Pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.

Langeveld
Menurut Langeveld bahwa tujuan pendidikan adalah terwujudnya manusia dewasa. Dengan adanya pendidikan manusia di ajarkan dan di kembangkan agar memiliiki perilaku dan sikap dewasa, maksudnya dari tingkah dan pikirannya. Dan tujuan pendidikan menurut Lengeveld bertujuan juga bagaimana manusia yang mempunyai pendidikan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga manusia yang mempunyai pendidikan akan selalu mengarah ke hal dan perilaku yang baik.

PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan dan pemaparan di atas, pendidikan diupayakan dengan manusia apa adanya. Dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang apa adanya, dan diarahkan menuju terwujudya manusia yang seharusnya atau manusia yang di cita-citakan. Tujun pendidikan itu tiada lain adalah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan, berkemauan, dan mampu berkarya, mampu memenuhi berbagai kebutuhan secara wajar, mampu mengendalikan hawa nafsunya; berkepribadian, bermasyarakat dan berbudaya. Implikasinya, pendidikan harus berfungsi untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi yang ada di dalam diri manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Muhmidayeli. 2013, Filsafat pendidikan, Bandung: PT. Refika media.
Rohman, Arif. 2009, Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan Yogyakarta: Laks Bang Mediatana.
Mawardi, Kholid. 2008, Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan: moralitas pemikiran pendidikan K.H. Hasyim Asy’ari, Yogyakarta: Insania.
 Insania. 2015, Vol, 20, No. 2, Juli-Desember
Khaldun, Ibnu. 2005, Muqaddimah Ibnu Khaldun, Terj. Ahmadie Thaha, Jakarta: Pustaka Media.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dasar dasar pendidikan

Pendidik sebagai faktor pendidikan

Alat pendidikan