Faktor faktor pendidikan

FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN

Moh Fahrizal Hanifi
Insitut Agama Islam Negeri Madura
Mohfahrizalhanifi23@gmail.com

 Abstrak
Pendidikan merupakan suatu sistem yang terbangun dari beberapa komponen pendidikan yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa kegagalan dan keberhasilan yang di alami oleh seseorang tergantung pada apa yang mereka dapatkan melalui persekolahan. Mereka lupa bahwa pendidikan tidak hanya persekolahan, melainkan banyak faktor yang turut menentukan, seperti tujuan pendidikan, pendidik, anak didik, lingkungan pendidikan, dan alat pendidikan. Keberhasilan dan kegagalan yang di alami seseorang tidak hanya melalui pendidikan di sekolah, tetapi sangat di tentukan oleh kerjasama antara faktor-faktor pendidikan itu.
Kata kunci: pengertian pendidikan, faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan, faktor tujuan.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah sistem. Sebagai sistem, aktivitas pendidikan terbangun dalam beberapa komponen, yaitu pendidik, peserta didik, tujuan pendidikan, alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Semua komponen yang membangun sistem pendidikan, saling berhubungan, saling tergantung, dan saling menentukan satu sama lain. Setiap komponen memiliki fungsi masing-masing dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Aktivitas pendidikan akan terselenggara dengan baik apabila di dukung oleh komponen-komponen dimaksud.
    Dalam arti sederhana pendidikan sering di artikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang di berikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya pendidikan di artikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Pendidikan mempunyai peran dalam perkembangan suatu bangsa. Pendidikan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Undang-undang No14 Tahun 2005 Pasal 1 menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.


PEMBAHASAN
FAKTOR FAKTOR PENDIDIKAN
Dalam proses perkembangan pemikiran pendidikan di dunia barat, kegiatan pendidikan berkembang dari konsep paedagogi,andragogi, dan  education. Dalam konsep paedagogi, kegiatan pendidikan di tujukan hanya kepada anak yang belum dewasa(paeda artinya anak). Tujuannya mendewasakan anak. Namun karena banyak hasil didikan yang justru menggambarkan perilaku yang tidak dewasa, maka sebagai antithesis dari kenyataan itu, maka muncullah gerakan andragogi(kata dasar andro artinya laki-laki yang rupanya seperti perempuan1). Selanjutnya gerakan modern memunculkan konsep education yang berfungsi ganda, yakni “transfer of knowledge” di satu sisi dengan”making scientific attitude” pada sisi yang lain.
Coser at all. Mengungkapkan;”Education is the deliberate, formal transfer of knowledge, skill and values from one person to another”. Sementara itu dalam Webster  di sebutkan “Education is the process of training and developing the knowledge, skill, mind, character etcespecially by formal schooling”.
Kaidah-kaidah tersebut menunjukkan bahwa dalam proses pendidikan ada pendidik yang berfungsi sebagai pelatih, pengembang, pemberi atau pewaris. Kemudian terdapat bahan yang dilatihkan, dikembangkan, diberikan dan diwariskan yakni pengetahuan, keterampilan, berpikir, karakter yang berupa bahan ajar, serta ada murid yang menerima latihan; pengembangan, pemberian dan pewarisan pengetahuan, keterampilan, pikiran, dan karakter.
Menurut Sutari Imam Barnadib, bahwa perbuatan mendidik dan dididik memuat faktor-faktor tertentu yang memengaruhi dan menentukan, yaitu:
Adanya tujuan yang hendak dicapai.
Adanya subjek manusia (pendidik dan anak didik) yang melakukan pendidikan.
Yang hidup bersama dalam lingkungan hidup tertentu (milieu).
Yang menggunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.
   Antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya, tidak bias di pisahkan,  karena ke semuanya saling pengaruh dan berpengaruhi.
Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar, selalu di harapkan kepada tujuan yang ingin di capai. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dengan demikian, tujuan merupakan faktor yang sangat menentukan.
Pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak di capai, baik tujuan yang di rumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang di bentuk secara khusus untuk memudahkan pencapaian tiap tujuan yang lebih tinggi. Begitu juga di karenakan pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan manusia menju kea rah cita-cita tertentu, maka yang merupakan masalah pokok bagi pendidikan ialah memilih arah atau tujuan yang ingin di capai.
Cita-cita atau tujuan yang ingin di capai harus di nyatakan secara jelas, sehigga semua pelaksana dan sasaran pendidikan memahami atau mengetahui suatu proses kegiatan seperti pendidikan bila tidak mempunyai tujuan yang jelas untuk di capai, maka prosesnya akan mengabur. Oleh karena tujuan tersebut tidak mungkin dapat di capai secara sekaligus, maka perlu di buat secara bertahap, misalnya tujuan umum, tujuan institusional, tujuan kurikuler dan tujuan instruksionalnya di tetapkan secara jelas dan terarah.
       Yang dimaksud faktor-faktor pendidikan adalah unsur-unsur atau komponen-komponen yang perlu ada dalam proses pendidikan. Faktor-faktor tersebut menurut Crow and Crow dan sigit ada lima macam yaitu; tujuan, anak didik, pendidik, alat pendidikan, dan lingkungan. Sedangkan menurut MJ. Langeveld ada empat faktor yaitu meliputi; tujuan, anak didik, pendidik, dan alat pendidikan.
Yang membedakan antara pendapat yang pertama dan yang kedua adalah faktor lingkungan. Sedangkan menurut pendapat yang pertama memasukkan faktor lingkungan, Dan sedangkan menurut pendapat yang kedua tidak. Hal ini tidak berarti Langeveld menafikan faktor lingkungan dalam perkembangan anak. Ia tetap mengakui faktor lingkungan, hanya menempatkannya menyatu dengan faktor pendidik. Sedangkan Crow and Crow dan sigit menjadikan keduanya sebagai faktor yang berdiri sendiri. Alasannya, meskipun lingkungan dan pendidik sama-sama mempengaruhi anak, nilai pengaruhnya tidak sama. Pengaruh faktor pendidik sifatnya “bertanggungjawab”,sedangkan faktor lingkungan “tidakbertanggungjawab”.

PENUTUP
KESIMPULAN:
          Jadi dalam sebuah proses perkembangan pendidikan di dunia barat yaitu berkembang dari tiga konsep yaitu: paedagogi, andragogi, dan education. Dan di dalam tiga konsep tersebut muncul sebuah kaidah-kaidah yang menunjukkan bahwa dalam proses pendidikan ada pendidik, pelatih, pengembang, pemberi atau pewaris. Dan juga ada bahan yang di latihkan atau di kembangkan  di wariskan dan di berikan kepada murid yakni pengetahuan, keterampilan, berpikir, karakter yang berupa bahan ajar yang akan di ajarkan oleh pendidik ke muridnya.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Al-Ta’dib, Vol.8 No. 2, juli-Desember.

Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2017

Hasbullah, 2011, Dasar-dasar Ilmu pendidikan. (Umum dan Agama Islam). Jakarta: Rajawali pers.

Abdul Aziz, 2014, Kompetensi Guru Dalam Penggunaan media Mutu Pembelajaran.

Jurnal Pelopor Pendidikan, Vol. 5 No. 1 (49-57).

Jurnal Medrek, Vol 3, No.2 (Oktober 2011).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dasar dasar pendidikan

Pendidik sebagai faktor pendidikan

Alat pendidikan